Jumat, 20 Januari 2017

Menikmati Senja yang Mendadak Bisu



Mendaras buku kumpulan cerpen yang berjudul "Senja yang Mendadak Bisu" Karya Lugina W.G. seperti menjelajahi berbagai wilayah di nusantara. Kita seperti diajak untuk menyelami budaya lokal dari latar cerita itu.

Ada beberapa budaya yang menarik namun ada pula yang sadis yang bisa membuat kita bergidik. Tetapi, begitulah adanya budaya daerah. Seperti, adat di Papua, di mana seorang perempuan dari suku Dani harus memotong seruas demi seruas jari tangannya ketika ada anggota keluarganya yang meninggal. Setiap ada yang meninggal satu ruas jari mesti dipotong. Sehingga hampir seluruh ruas jarinya terpotong, tinggal tersisa satu ruas jari tangan sang perempuan dalam cerita itu.

Setiap ada kerabat dekat yang meninggal. Seorang perempuan dari suku Dani mau tidak mau memotong seruas jarinya. Mereka memotong jarinya sendiri dengan sebuah kapak. Sebelumnya, perempuan itu menyediakan daun-daunan untuk mengurangi rasa sakit dan mengobati luka akibat jari yang terpotong itu. Perempuan suku Dani teramat tabah tetapi mereka juga merasa sedih dengan apa yang menimpa mereka. Tetapi, mereka tetap pasrah karena terlahir sebagai perempuan dari suku Dani.

Cerita dari Tana Toraja, Sulawesi Selatan bercerita tentang seorang pemuda yang ingin sekali membuat upacara Rambu Solo buat ambenya yang telah meninggal dunia. Sebelum Rambu Solo diadakan, si mayit itu, dianggap belum meninggal, tapi masih sakit. Upacara Rambu Solo itu sendiri merupakan upacara kematian dengan mengorbankan delapan ekor kerbau dan lima puluh ekor babi. Sebagai anak lelaki tertua, sang pemuda merasa berkewajiban untuk mengadakan upacara Rambu Solo untuk ambenya. Apa daya keuangan sang pemuda dan keluarga tak mencukupi untuk mengadakan upacara itu.

Sementara itu, indo sang pemuda senantiasa mempertanyakan kapan mereka bisa mengadakan upacara Rambu Solo. Indonya bilang kasihan ambenya belum mencapai paya atau nirwana karena belum diantarkan dengan upacara itu. Sang pemuda berpikir keras bagaimana mengadakan upacara itu. Sedangkan mereka belum mampu.

Sang pemuda adalah seorang guide atau pemandu wisata yang pekerjaannya mengantar turis ke tempat-tempat wisata di Tator. Ke Londa makam-makam yang letaknya di dinding batu bebukitan, ke makam anak-anak kecil di lobang-lobang pepohonan. Dan ada juga, makam sepasang remaja yang saling mencintai yang bunuh diri karena tidak mendapat restu dari orang tua mereka. Mereka mendapat gelaran Romeo dan Juliet. Sang pemuda sangat senang menceritakan kisah sepasang remaja itu kepada para turis yang berkunjung ke tempat itu.

Akhirnya, sang pemuda memperoleh biaya untuk mengadakan upacara untuk ambenya. Dengan jalan yang pasti akan dikutuk dan dihina oleh kaumnya. Pemuda itu telah menjual kerangka tulang belulang Romeo dan Juliet ke toko cendera mata. Sebelumnya, sang pemuda telah mengganti yang asli dengan replika tulang Romeo dan Juliet. Dan tentu saja, langkah sang pemuda akan disesalinya kemudian hari.

Cerita dari Tanah Minang. Seorang gadis yang bersedih hati. Lamaran sang kekasih kepada keluarganya disambut oleh mamaknya dengan persyaratan mahar yang sangat tinggi. 30 mayang emas. Sang gadis berusaha membujuk mamaknya supaya menurunkan maharnya menjadi 3 mayang. Dengan alasan, bahwa perempuan yang paling mulia itu yang maharnya paling murah. Tetapi sang mamak bergeming. Bahkan memberi jangka waktu dua bulan untuk memenuhi persyaratan itu. Kalau tidak, gadis itu akan dinikahkan dengan pemuda lain. Yang sanggup menyanggupi 30 mayang emas.

Sang gadis bersedih. Di hari pernikahannya, dia melihat kekasihnya duduk di antara kursi tamu. Pemuda itu sudah memenuhi janjinya untuk datang ke pesta pernikahan gadis itu. Di kamarnya, gadis itu menunggu deringan sms dari sang pemuda. Terdengar bunyi ringtone tanda pesan masuk. SMS itu berisi permintaan maaf dari sang pemuda yang tidak sanggup memenuhi mahar yang telah ditentukan oleh sang mamak. Pemuda itu mengucapkan salam perpisahan. Dan gadis itupun berduka.

Ada cerita dari tana Luwuk yang getir, yang diharapkan happy ending ternyata berakhir sedih. Seorang istri yang menunggu suaminya siang dan malam. Menyiapkan semangkuk kapurung dan dua piring setiap waktu makan. Satu untuk dirinya dan satu untuk suaminya. Satu bulan, satu minggu, satu tahun dan tahun berganti tahun. Perempuan itu masih setia menunggu. Dengan semangkuk kapurung dan dua buah piring, satu untuk dirinya dan satu untuk suaminya. Suami yang pergi ke ibukota untuk mencari pekerjaan dan bertarung nasib demi perbaikan hidup keluarga mereka. Tapi, sama seperti biasanya, hanya satu yang terpakai.

Seorang lelaki menyusuri jalan kampung mendekati rumah yang ditinggalkannya beberapa tahun lalu. Dia yang pernah lupa ingatan karena terjatuh dan tertumbuk batu. Itulah sebabnya sang suami tak pernah berkirim kabar pada istrinya di kampung. Setelah ingatannya pulih kembali ia memutuskan untuk balik ke kampung berkumpul bersama istrinya kembali.

Sesampai di rumahnya, lelaki itu mengintip, takut jangan-jangan istrinya sudah menikah lagi. Karena dia sudah lama pergi dan tidak pernah berkirim kabar padanya. Dia kemudian terhenyak melihat semangkuk kapurung, makanan kegemarannya dengan sepasang piring. Di samping istrinya yang terbaring seperti menunggu seseorang. Dia menyangka istrinya sudah menikah lagi. Buktinya, ada sepasang piring yang tersedia. Untuk apa piring yang satunya lagi kalau bukan untuk suaminya yang baru.

Dengan air mata bercucuran, lelaki itu meninggalkan rumah itu. Takut berjumpa dengan suami baru istrinya. Dia memaklumi dan memaafkan istrinya yang
telah menikah lagi. Karena bertahun-tahun ditinggal tanpa ada kabar darinya. Padahal seandainya dia tahu. Bahwa piring yang satu itu adalah untuk dia. Suami yang tetap ditunggu-tunggu sang istri. Kasiaan...hik..hik...Coba saja lelaki itu mau ketemu istrinya. Dan bersay hello. Kesalahpahaman bisa dielakkan. Tapi saya kira itulah keunikan dari cerita ini. Akhir cerita yang tak gampang ditebak.

Masih banyak cerita lain yang menarik dari kumpulan cerpen "Senja yang Mendadak Bisu" ini. Cara dan gaya bercerita, dengan untaian kata yang indah membuat kita menikmati berbagai kisah anak manusia di dalamnya. Bagus untuk merefresh otak sekaligus menambah pengetahuan akan keanekaragaman budaya nusantara kita.

Kamis, 19 Januari 2017

Mencari Karyawan

Sudah beberapa hari ini karyawan yang kerja di toko Meta Cell tinggal seorang. Biasanya ada tiga orang. Ada yang pulang kampung belum tentu datang kembali. Dan ada yang berhenti bekerja karena mau bikin usaha sendiri. Alhamdulillah.

Seorang karyawan sangat tidak cukup untuk menggawangi toko. Apalagi dia hanya masuk sore sampai malam hari. Jadi sang bos sendiri mesti turun tangan. Juga saya ikut membantu menjaga toko. Alhasil, banyak yang terbengkalai pekerjaan lain. Misalnya, Foto kopi, pergi belanja voucher, Alat Tulis Kantor. Juga pekerjaan rumah tangga tidak terurus dengan baik. Soalnya keluar masuk rumah.

Sebenarnya sudah ada beberapa orang yang menawarkan diri untuk menjadi karyawan. Tetapi mereka masih sementara dipertimbangkan. Mengingat pengalaman kami sebelumnya mempekerjakan karyawan. Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari pengalaman itu. Yang membuat kami agak sulit untuk menerima seseorang menjadi karyawan. Memang sih tak ada yang sempurna pada diri seseorang. Tapi setidaknya bisa diperoleh pekerja yang optimal dalam melalukan tugasnya.

Dari sekian banyak pengalaman mempekerjakan orang, saya melihat beberapa aspek yang penting dilihat dari karyawan, yaitu

1. Kejujuran
Kejujuran dalam hal ini sangat penting. Dalam pekerjaan ini, pencatatan uang masuk dan keluar tidak ketat. Sangat gampang ketika karyawan berniat jahat. Mengambil selembar dua lembar uang seratus ribu itu tidak akan ketahuan.

2. Kedisiplinan
Karyawan yang disiplin itu ketika sudah ditentukan waktu masuknya. Tidak akan sengaja membuat dirinya terlambat. Misalnya, jam 08.00 dia mesti masuk. Dia tidak akan sengaja masuk pukul 08.15. Karena ketika ini menjadi kebiasaan. Maka pimpinan akan kurang respek. Dan bisa saja akan berpengaruh pada komisi kurang atau kenaikan gaji yang tertunda.

3. Patuh
Seorang karyawan ketika pimpinan mengatakan tolong dikerjakan ini, akan mengerjakan tugas yang diberikan. Tidak mencari-cari alasan pembenaran agar pekerjaan yang diberikan tidak dilakukan. Kalau misalnya pekerjaan yang diberikan berat. Sebaiknya menggunakan kata-kata yang sopan untuk menolaknya.

4. Penguasaan pekerjaan
Seorang karyawan yang baik akan menguasai pekerjaannya dengan baik. Karena dia akan aktif bertanya. Apa-apa saja yang tidak diketahui dan diperlukan untuk kelancaran pekerjaan. Contoh, pada pekerjaan jual beli, sebaiknya karyawan menanyakan harga-harga barang dan mengetahui posisi-posisi barang yang dijual. Jangan sampai baru bertanya ketika sudah ada pembeli yang datang membeli. Seperti tidak profesional bukan. Juga menghambat proses jual beli.

5. Tidak online pada saat bekerja
Ketika seorang karyawan aktif online saat bekerja. Tentu saja akan kurang fokus pada pekerjaannya. Sudah ada konsumen yang datang. Masih sibuk browsing-browsing. Apalagi untuk menata dan membersihkan barang, pastinya tidak akan deh.

Dari sekian banyak aspek yang perlu dipertimbangkan, hanya lima yang saya paparkan. Mungkin ada beberapa aspek lain juga yang penting. Tetapi kalau kelima aspek di atas sudah terpenuhi, saya pikir pekerjaan akan lancar. Dan target penjualan akan meningkat. Dan gaji pun akan meningkat. Karena pimpinan senang melihat sikap dan kinerja sang karyawan.

Sabtu, 07 Januari 2017

CLBK



Wanita cantik yang berumur menjelang 40 tahun itu tersedu sedan. Mencoba menahan tangis untuk menyembunyikan kepiluan di hatinya, namun akhirnya bobol juga. Sungguh, Jamilah, nama wanita itu yang juga teman karibku, kelihatan sangat menderita. Kubiarkan ia melampiaskan rasa di hatinya. Yang sepertinya sedang berkecamuk dan sudah lama terpendam.

Jamilah memelukku dan berkata, "Sungguh berat masalah yang kuhadapi sekarang ini, say. Sangat berat. Seakan-akan tak ada jalan keluar lagi." Kujawab perlahan, "Sabar say, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Menangislah, kalau itu bisa membuat hatimu merasa lega."

Jamilah dalam isaknya menjawab, "Tidak say, aku  merasa lumpuh tak berdaya. Seolah-olah aku tak punya kekuatan untuk menghadapi semua ini. Terus apa dong yang harus saya lakukan." Aku yang dari tadi penasaran menjawab, "Aduuh say, ada apa sih say, dari tadi aku kan belum tahu apa yang terjadi padamu. Bagaimana aku bisa menjawabnya?"

Teman karibku itupun berkata, perlahan, "Tapi jangan bilang-bilang siapa yah, say. Tentang masalahku ini. Siapapun juga. Ini rahasia kita berdua. Janji yah say." Dia kembali menangis.

Sebenarnya aku sudah mulai menerka-nerka apa yang terjadi pada Jamilah. Mungkinkah suaminya telah selingkuh. Atau melirik wanita lain. Sehingga Jamilah kelihatannya benar-benar terpukul karenanya.

Aku menunggu dengan sabar, apa yang akan dikatakan oleh Jamilah. Dia menatapku lekat seolah-olah tak percaya bahwa aku takkan membocorkan masalah yang dihadapinya kepada orang lain. Akupun berujar kepadanya, "Kalau kamu belum sanggup menceritakannya padaku, tidak apalah. Dan barangkali kamu tidak percaya padaku yah. Bisa jadi karena aku orangnya cerewet. Tapi untuk masalah ini. Aku janji tidak akan menceritakannya kepada siapapun."

"Anisah sayang, aku jatuh cinta pada seseorang," Jamilah berbisik padaku. Aku kaget. "Itu, kamu kaget, kan? Aku sangat berharap say, apapun yang kuceritakan ini, tidak mengubah sikap dan perasaanmu padaku," Pinta Jamilah. Aku menjawab,  "Iya, aku berjanji, say. Kita adalah sahabat. Sahabat yang akan saling menguatkan. Percayalah."

Aku sebenarnya kaget. Kaget karena dugaanku salah. Terbalik seratus delapunpuluh derajat. Kukira suaminya yang selingkuh. Ternyata dia yang jatuh cinta pada seseorang. Aduuh kasihan, cobaan apalagi ini yang menimpamu, sobat.

"Sebenarnya, bagaimana awalnya ceritanya sih, kamu jatuh cinta pada PIL (Pria Idaman Lain) mu itu. Maaf yah kawan, aku memakai istilah itu." Jamilah menjawab, "Awalnya, aku menghadiri reuni SMA. Aku bertemu dengannya, mantanku. Banyak yang berubah darinya. Sikapnya yang jauh lebih dewasa. Penampilannya yang charming. Kata teman lain, ia sudah menjadi pengusaha sukses. Tapi sayang, ia belum menikah. Ia menyapaku dengan hangat dan menanyakan nomor  Whattsup ku.  Akupun memberikan nomor WA ku. Akhirnya kami pun chattingan. Chattingan dengannya begitu mengasyikkan. Sampai lupa waktu. Kami cerita ini itu, cerita masa lalu yang penuh kenangan. Sampai akhirnya aku terbuai. Dan rasa sayang pun bertumbuh kembali tanpa bisa dikendalikan lagi.. Pada akhirnya kusadari, perasaan cinta kepada suamiku sendiri hilang begitu saja. Perasaanku kepada suamiku terasa hambar."

Aku merespon ceritanya, Aku katakan padanya, "Artinya CLBK Ki ini say. Cinta Lama yang Bersemi Kembali.  Aku pikir ini ujian, say. Sekian lama engkau dan suamimu kelihatannya harmonis. Tak pernah ada masalah yang berarti di antara kalian berdua. Tapi, karena kehadiran seseorang dari masa lalumu membuatmu terlibat dalam masalah yang cukup rumit.  Hmmm. Tapi aku yakin, kamu bisa melewati semua ini. Bagaimana dengan suamimu? Apa suamimu tahu perasaanmu padanya?"

Sahut Jamilah, "Suamiku tahu say, tapi dia tidak peduli. Dia terlalu mencintaiku. Dia memang suami yang sangat baik. Malah saat ini, dengan kondisiku yang labil ini. Dia yang mengerjakan urusan rumah tangga. Dia yang memasak. Dia yang mencuci. Pokoknya, dia melayani aku. Seperti seorang hamba terhadap majikannya. Sungguh, aku kasihan sekali padanya."

"Betul-betul, seorang suami yang baik. Jamilah say, ini ujian dan cobaan bagimu. Lelaki yang di dunia maya itu, seperti imajinasi saja. Kelihatan manis tapi belum tentu faktanya demikian. Nah, suamimu ini yang sudah nyata kebaikannya. Jangan kau sia-siakan say. Apalagi sudah hadir di antara kalian anak-anak yang manis itu. Kan kasian anak-anak yang belum mengerti apa-apa itu. Jika terjadi perpisahan kedua orang tuanya. Yakinlah anak-anak itu yang akan jadi korbannya."

"Iya, betul itu, aku juga menyadarinya. Tapi perasaan sayang itu tak bisa hilang. Aku sudah berusaha menghilangkannya. Tapi, tetap tidak bisa," Keluh Jamilah.

"Insya Allah, kamu bisa say, cobalah untuk menghapus kontakmu dengannya. Putuskan semuanya. Line, WA maupun massanger. Kalau dia menghubungi. Jangan pedulikan. Lupakanlah dia. Memang berat. Sangat berat say. Kalau tidak berat bukan ujian namanya. Insya Allah, kamu mampu melupakannya." Ujarku.

Jamilah dengan mata berbinar menatapku. Mungkin ia merasa sedikit lega. Sudah mencurahkan isi hatinya pada orang lain. Sahabatnya sendiri. Dia memelukku dan berjanji akan mengikuti saranku. Akupun  memeluknya dengan erat. Seakan ingin memberikan kekuatan baru kepadanya. Bahwa masalahnya akan selesai dan semuanya akan baik-baik saja.

Setelah perjumpaanku dengan Jamilah, aku merenungkan apa yang telah menimpanya. Sadar tidak sadar,  Jamilah sudah terkena dampak negatif dari medsos. Suatu hal yang tampak wajar. Dengan alasan menyambung tali silaturrahmi, tanpa sadar telah melanggar aturan yang telah ditetapkannya, tentang pergaulan antara lawan jenis. Aturan yang semestinya tidak dilanggar. Memang tidak ada batasan yang baku. Tapi sebagai seorang muslim/ah sudah sepatutnya kita menjaga diri dan jarak dengan lawan jenis.

Mengapa ada kasus perselingkuhan, perceraian dan semacamnya, karena kita sendiri yang tidak menjaga diri dan hati kita. Kita sudah punya suami, tapi kita masih curhat dengan lelaki lain yang bukan mahram kita. Kita sudah punya istri tapi masih ngobrol chatting yang tidak penting dengan wanita lain. Kita yang belum punya suami atau isteri tetapi kita berinboxria dengan lelaki atau perempuan yang bukan mahram kita. Padahal sudah ada peringatan dari Nabi kita, bahwa barang siapa yang berduaan laki-laki dan perempuan, maka yang ketiganya adalah setan.

Dalam bermedsospun, peringatan Rasulullah ini mesti kita ingat. Setanpun bisa berada di antara kita. Ketika mulai chattingan, inbox-an atau massenger-an dengan lawan jenis. Harus ingat rambu-rambunya. Boleh atau tidak boleh. Kalau bukan sesuatu yang sangat penting, hanya sekedar say hello, apalagi untuk curhat, sebaiknya jangan deh. Karena biasanya, awalnya curhat lama-kelamaan menjadi simpati dan akhirnya tumbuh benih benih cinta alias jatuh ma'bung...eh jatuh cinta. Akhirnya setanpun berperan. Menggoda, merayu dan akhirnya kita pun terjatuh dalam lembah dosa. 

Jumat, 06 Januari 2017

Harga Naik

Dengar-dengar eh baca-baca di medsos Biaya STNK naik. Biaya BPKB naik. Eh. Harga cabe rawit juga naik. Semua pada naik yah. Orang-orang jadi pada kaget. Bingung dan banyak yang marah-marah. Tapi ada juga yang diam. Mencari info apa benar adanya.

Ada yang kemudian yang mengklarifikasi. Bilang kenaikan itu benar adanya. Tetapi jangan panik. Karena kenaikan itu tidak seperti yang kita pikirkan. Bahwa mengurus BPKB itu khan tidak setiap tahun. Cukup pada saat kita beli kendaraan atau balik nama kendaraan kita. Apa kita setiap tahun mengurus BPKB. Atau membalik nama kendaraan yang kita punyai. Tidak khan cuma sekali. Kita khan tidak setiap tahun beli kendaraan. Mengurus STNK juga tidak tiap tahun. Paling lima tahun sekali.

Ada juga nih, berita cabe naik menjadi 90- 100 ribu per kg. Wah bahaya atuh. Kita ini pemakan cabe. Tidak ada cabe tidak asyik. Hehehe. Memang klo kita makan cabe itu harus tersedia. Apakah sudah berubah wujud menjadi sambel atau masih utuh belum diapa-apakan. Itu cabe sudah menjadi menu utama sama seperti nasi yang harus ada. Tapi tidak perlu banyak. Cukup seadanya saja.

Dengan naiknya harga cabe. Ibuk-ibuk mesti mikir bagaimana menyediakan cabe dengan harga murah. Caranya yah. Harus kreatif dong. Mulai menanam cabe. Hehe.. Gampang kok menanam cabe. Tidak perlu lahan luas. Cukup pakai pot atau galon bekas. Lalu tanah plus sekam dimasukkan ke pot. Biji-biji cabe disemaikan. Klo sudah tumbuh beberapa. Pilih tanaman cabe yang subur dan kelihatan kokoh. Siram setiap hari pagi dan sore. Boleh dipupuk pakai air beras . Nah. Tanaman cabe tumbuh semakin subur dan lebat. Tinggal menunggu berbunga dan berbuah deh.

Free writing

Senin, 02 Januari 2017

Perempuan dan Fitnah



Seorang perempuan mengeluh. Dia bilang, kenapa yah, dia dituduh macam-macam. Kenapa hanya dia. Padahal banyak yang seperti itu. Kenyataannya, dia tidak melakukan apa-apa. Tidak berbuat sejauh apa yang dituduhkan oleh yang menuduhnya.

Begitulah, keluhan seorang perempuan dalam curhatnya. Dia mengeluh seakan-akan dia tidak menyadari apa yang dilakukannya selama ini. Ataukah ia sengaja menepiskannya. Selama ini, katanya ia cuma menganggap partner seorang laki-laki. Seorang laki-laki yang memberi perhatian padanya. Mengajaknya jalan bareng. Bahkan memberikan hadiah padanya.

Kedekatannya itu, kemudian ditampilkan di depan umum. Melalui gambar-gambar mereka di medsos. Di facebook maupun lewat instagram. Dengan caption dibumbuhi kata-kata sayang. Terlontarlah komentar-komentar yang tak disangka-sangka olehnya. Ucapan selamatpun bertebaran. Pertanyaanpun tertuju padanya. Sudah nikah kak? Kapan nikah dek? Itu baru komentar-komentar yang tampak. Belum yang melalui inbox. Entah apa yang terjadi. Nasehatkah atau hujatankah.

Tentu saja, orang yang biasa melihat gambar-gambar wanita itu dan yang katanya partnernya itu tidak terkejut. Cepat atau lambat, ia akan terkena tuduhan yang macam-macam itu. Orang kadang gampang menyimpulkan sesuatu walaupun itu hanya persangkaan belaka. Mereka tidak mau tau apakah memang benar persangkaan mereka atau tidak. Mereka pikir, gambar yang berbicara tentang kemesraan itu sudah cukup. Sedangkan lewat gambar yang diunggah di medsos saja terlihat mesra apalagi di belakang layar.

Itulah yang namanya fitnah. Terkadang, kita sendiri yang membuat diri kita terkena fitnah. Sering berjalan berdua dengan non muhrim. Kemudian, difoto dan diunggah di medsos, diimbuhi caption romantis. Orang bisa menduga macam-macam. Apalagi, kita sebagai seorang muslimah yang tentu saja lebih paham tentang pergaulan dengan lawan jenis. Orang akan berkomentar macam-macam. Wajar saja, karena kitalah yang mengundang komentar-komentar negatif tentang kita.

Dan perlu diingat, janji iblis buat anak cucu Adam benar adanya. Untuk menggelincirkan manusia dalam jurang kesalahan. Kita tidak boleh menjamin diri kita untuk tetap terjaga kesuciaannya. Ketika sering jalan berduaan. Karena, ketika laki-laki dan wanita berduaan, maka ada setan diantaranya. Pasukan iblis itu tidak akan puas sebelum melihat kalian tergelincir. Maka, sebelum terlambat hindarilah berduaan.

Wanita,
Jagalah dirimu
Karena engkau seperti permata
Jika telah retak tak bisa utuh kembali